NEWS UPDATE :  
smkpratamamulya@gmail.com

Berita

MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA MELALUI ANGKLUNG

Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, termasuk di dalamnya berbagai alat musik tradisional. Salah satu alat musik khas Indonesia yang telah mendunia adalah angklung. Alat musik ini tidak hanya menjadi simbol kekayaan budaya Sunda, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter dan pelestarian budaya dalam menanamkan nilai – nilai budaya bangsa kepada peserta didik. Melalui kegiatan ini, peserta didik tidak hanya belajar memainkan alat musik bambu yang khas dari jawa barat, tetapi juga memahami filosofi, sejarah, dan nilai kebersamaan yang terkandung didalamnya. 

Sejarah dan Asal-Usul Angklung

Angklung berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat. Nama “angklung” diyakini berasal dari bunyi khas “klung” yang dihasilkan saat bambu digetarkan. Sejak zaman dahulu, angklung digunakan dalam upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen. Kini, angklung telah berkembang menjadi alat musik yang dimainkan secara harmonis dalam berbagai pertunjukan, bahkan diakui oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage Of Humanity pada tahun 2010. Makna mendalam dari angklung terletak pada nilai kebersamaan dan harmoni. Setiap pemain hanya memegang satu atau dua nada, tetapi ketika dimainkan bersama – sama, tercipta irama yang indah sebagai simbol dari semangat gotong royong bangsa indonesia.

Bentuk dan Cara Memainkan Angklung

Angklung terbuat dari beberapa tabung bambu yang disusun vertikal dan diikat pada rangka bambu. Setiap tabung menghasilkan satu nada tertentu. Cara memainkannya pun unik — pemain menggoyangkan angklung hingga tabung bambu bergetar dan mengeluarkan suara merdu. Untuk menghasilkan lagu, diperlukan kerja sama beberapa pemain karena setiap angklung hanya memiliki satu nada. Inilah yang menjadikan angklung sebagai simbol kebersamaan, kekompakan, dan harmoni.

Nilai Filosofis Angklung

Lebih dari sekadar alat musik, angklung mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

  1. Kebersamaan dan Gotong Royong: Setiap pemain memiliki peran penting, tidak ada yang menonjol sendiri.
  2. Kedisiplinan dan Tanggung Jawab: Pemain harus fokus pada nada yang dimilikinya agar tidak mengganggu harmoni.
  3. Toleransi dan Kerjasama: Untuk menciptakan lagu yang indah, semua pemain harus saling mendengarkan dan bekerja sama.

Penutup

Angklung adalah bukti bahwa kesederhanaan dapat melahirkan keindahan yang luar biasa. Melalui alat musik bambu ini, generasi muda dapat belajar arti kebersamaan, harmoni, dan cinta tanah air. Angklung sebagai media pembelajaran bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebanggaan terhadap budaya lokal.

Dengan mengenal, memainkan, dan melestarikan angklung, kita ikut menjaga denyut budaya Indonesia agar terus berbunyi indah di tengah perkembangan zaman

Share to :